ibu
suaramu begitu lembut di telingaku
dunia menjadi nyaman ketika mendengarmu berbicara
ibu
diri ini sangat merindukanmu
seorang anak yang masih perlu banyak belajar tentang kehidupan
tak kuasa hati ini menahan rasa rindu
kerinduan akan sosokmu yang lembut dan menenangkan
ingin rasanya raga ini segera pulang dan memeluk erat tubuhmu
aku tak sanggup
sungguh tak sanggup
aku yang dahulu pantang untuk rindu akan pulang
tapi sekarang aku tak berdaya dibuatnya
ibu
hati ini gelisah memikirkanmu
engkau yang biasanya tiap pagi menyapaku dengan suara lembutmu
engkau yang selalu mengingatkanku dikala aku lalai
engkau yang tak pernah henti untuk selalu berdoa di setiap sujudmu
aku rindu
perpisahan memang memberi makna tentang pentingnya pertemuan
ingin rasanya selalu berada di dekatmu saat ini ibu
sedang apa engkau di seberang sana ibu ?
anakmu di sini selalu berdoa untukmu
aku rindu ibu
aku rindu
tak peduli apa kata orang tentang aku
tak peduli
aku ingin pulang untuk mencium tanganmu yang kini sudah mulai keriput
tanganmu yang dahulu lembut selalu membelaiku di setiap saat
tanganmu yang dahulu lembut selalu memohon doa kepada ALLAH untukku
kini tangan lembutmu sudah mulai keriput
tetapi engkau tak pernah berhenti untuk membelaiku
engkau tetap memohonkan doa untukku
ibu
anakmu menulis ini dengan diiringi aliran air mata yang tak pernah berhenti
mengalir menuruni mata
air mata ini yang selalu menemaniku di saat aku rindu
engkau selalu berkata, “Nak, jangan menangis. jika engkau menangis, ibupun ikut sedih.”
perkataan itulah yang sedikit menenangkan hati ini
tapi aku tak sanggup ibu
aku yang selalu menunda kepulanganku demi kegiatan
dan engkaupun hanya berpesan, “Tidak apa-apa nak. Yang penting engkau sehat di sana.”
ibu
rasa rindu ini sudah sangat memuncak
rasa rindu ini
rasa ini
engkau yang dahulu selalu memarahiku ketika aku salah
namun sekarang aku rindu akan nasihatmu ibu
nasihatmu yang selalu menenangkanku
sekali lagi
aku tak peduli akan omongan orang kepadaku
aku hanya bisa berpikir positif untuk menanggapi mereka
mungkin mereka selalu bertemu dengan ibu mereka
sehingga mereka tidak tahu bagaimana rasanya jauh dari sosok ibu
dahulu engkau begitu cantik
dahulu engkau begitu indah
tapi sekarang kulitmu mulai mengeriput
rambutmu sudah mulai memutih
dan tenagamu tak sekuat dahulu
tetapi satu yang perlu engkau tahu ibu
engkau tetap wanita tercantik yang mengiringi langkah-langkahku
bibirmu selalu mengucap doa untukku
tak pernah berhenti
di sujudmupun engkau selalu berdoa untukku
ketika engkau senang
ketika engkau sedih
engkau selalu ingat akan anakmu ini
ibu
aku ingin pulang
aku ingin mencium tanganmu yang sudah mulai keriput itu
aku ingin menyentuh kulitmu yang mengeriput
aku ingin membelai rambutmu yang sudah mulai putih
aku ingin mendengar nasihatmu
aku ingin merasakan belaianmu
sudah lama aku tak merasakan itu semua
sudah lama
harus bertahan berapa lama lagi ibu untuk menunggu semua itu
harus berapa lama ?
walaupun air mata ini masih terus mengalir
dan akan berhenti nanti
hatiku akan selalu mengingatmu ibu
tak seperti air mata ini yang akan berhenti nanti
raga ini takkan pernah melupakan jasa-jasamu ibu
aku sayang engkau ibu
aku rindu engkau
terima kasih atas segala yang engkau berikan untukku ibu
terima kasih.
Love u m0m..
Dek,
baek2di bandung y0ö…
hu’uh mba .
pasti . . . .
thank u . . .
tulisannya bagus2, n mengesankan. tetap semangat ya. n klau boleh minta tlong kirimi saya tulisan2nya melalui email yaaaaa. thanks sbelumnya…….
terima kasih . . . .
tulisan dalam hal apa yha ?
insya ALLAH akan saya usahakan semampu saya . . .
🙂