BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Makhluk itu memiliki koordinasi motorik yang buruk dan hanya dengan susah payah barulah ia mampu menggerakkan badannya. Perilaku umumnya tampak tidak terorganisasi dan walaupun ia menangis ketika ia tidak merasa nyaman, iapun ternyata menggunakan sedikit bunyi lain. Ia tidur hampir sepanjang waktu, kira – kira 16 hingga 17 jam sehari. Anda bertanya – tanya tentang makhluk ini dan ingin mengetahui lebih banyak tentang apa yang ia lakukan. Anda berpikir dalam diri anda sendiri, “Aku khawatir kalau ia dapat melihat. Bagaimana aku dapat mengetahuinya?”

Bila Anda bertanya – tanya apa gerangan makhluk di atas, maka iniah jawabannya: Mahluk yang Anda telah baca itu ialah bayi manusia, dan peran yang Anda mainan adalah peran seorang peneliti pertumbuhan bayi (developmentmentasist) yang tertarik dalam penemuan tehnik untuk mempeajari persepsi visual bayi.

Perumusan Masalah

  • Bagaimana tahapan perkembangan masa bayi berlangsung?
  • Bagaimana peross masa bayi itu sendiri dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?
  • Apa saja aspek-aspek perkembangan masa bayi?
  • Bagaimana pengaruh pengalaman masa bayi terhadap perkembangan ayi selanjutnya?

Tujuan

  • Untuk memahami perkembangan masa bayi,
  • Untuk mengetahui faktor-faktor  yang mempengaruhi perkembangan masa bayi,
  • Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek perkembangan masa bayi,
  • Efek pengalanan masa bayi terhadap perkembangan selanjutnya.

BAB 2

PEMBAHASAN

Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada masa bayi

  • Refleks

Bagaimanaikah sesungguhnya refleks pada masa bayi itu. Bayi tidak lagi dipandang sebagai organisme yang pasif, yang tidak dapat berbuat apapun. Bayi – bayi yang baru lahir memang terbatas secara fisik. Namun, refleks – gerakan otomatis – membantu perilaku bayi yang baru lahir itu. Misalnya, menghisap. Bagi bayi menghisap adalah suatu metode yang penting untuk memperoleh gizi dan suatu kegiatan yang menyenangkan.

  • Pola cephalocaudal dan proximodistal

Pola cephalocaudal adalah pertumbuhan dari atas ke bawah, pola proximodistal adalah petumbuhan dari pusat keluar.

a. Cephalocaudal atau head to tail direction ( dari arah kepala kemudian kekaki).

Misal : Mengangkat  kepala dulu kemudian dada dan ekstremitas bawah.

b. Proximadistal atau Near to far direction ( menggerakan anggota gerak yang

paling dekat dengan pusat/sumbu tengah dan yang lebih jauh dari pusat).

Misal : bahu dulu baru jari-jari

  • Tinggi dan Berat

Rata – rata bayi yang baru lahir di Amerika panjangnya 20 inchi dan beratnya 7 ½ pon. Bayi bertumbuh sekitar 1 inchi per bulan selama tahun pertama dan bertambah berat hampir tiga kali lipat dari tahun pertama kelahiran mereka. Tingkat pertumbuhan bayi menurun pada tahun kedua.

  • Keterampilan Motorik Kasar dan Halus

Keterampilan motorik kasar meliputi kegiatan-kegiatan otot besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Sejumlah peristiwa penting motorik kasar terjadi pada kira – kira usia 12 hingga 13 bulan.

Keterampilan motorik harus meliputi gerakan yang lebih halus dibandingkan dengan gerak motorik kasar, dan mencakup keterampilan seperti kecekatan jari. Sejumlah peristiwa penting motorik halus terjasdi pada masa bayi, diantaranya perkembangan keterampilan meraih dan menggenggam.

  • Keadaan

Klasifikasi :

Para peneliti telah merangkaikan sistem klasifikasi yang berbeda ; salah satunya yang meliputi tujuh kategori keadaan bayi, termasuk tidur nyenyak, mengantuk, waspada dan terfokus, dan terfokus secara kaku.

Siklus tidur-bangun :

Bayi – bayi yang baru lahir biasannya tidur 16 hingga 17 jam sehari. Pada usia 4 bulan, mereka mendekati pola tidur orang dewasa. Aktivitas tidur yang terjadi pada masa bayi seringkali ditandai dengan gerakan bola mata yang tidak teratur saat mata mereka tertutup. Aktivitas ini disebut juga REM slip (rapid eyes movement) tingginya persentase tidur REM (kjira – kira setengah dari waktu tidur bayi) dapat merupakan alat rangsang tersendiri, atau dapat pula meningkatkan perkembangan otak. Sindrom kematian bayi tiba-tiba (sudden infant death syndrome) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seorang bayi berhenti bernapas dan meninggal secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.

  • Gizi

Bayi-bayi harus mengkonsumsi sekitar 50 kalori per hari, atas setiap pon berat mereka.

Konsensus yang sedang berkembang saat ini ialah meminum asi lebih baik daripada mengkonsumsi makanan botol, tetapi meningkatnya jumlah ibu-ibu pekerja berarti lebih sedikit bayi yang minum asi.

Kekurangn gizi :

Kekurangan protein yang parah dapat menyebabkan marasmus, terbuangnya jaringan penting pada tubuh bayi. Kondisi ini utamanya disebabkan oleh kekurangan asi pada masa awal perkembangan bayi.

  • Pelatihan buang air

Terlatih buang air adalah suatu keterampilan fisik motorik yang pada umumnya dicapai pada usia 3 tahun di dalam kebudayaan Amerika Utara. Akhir-akhir ini ada suatu kecenderungan untuk memulai pelatihan buang air lebih awal dibandingkan dengan di masa lalu; banyak orang tua dewasa mulai pelatihan buang air bagi anak-anak mereka yang baru belajar berjalan pada usia sekitar 20 bulan hingga 2 tahun.

Perkembangan Sensoris dan Persepsi pada Masa bayi

  • Sensasi dan Persepsi

Ketika informasi melakukan kontak dengan penerimaan sensor – mata, telinga, lidah, hidung, kulit – sensasi terjadi.

Persepsi adalah interpretasi apa yang dirasakan.

  • Persepsi Visual

Dunia visual bayi yang baru lahir :

Pernyataan William James yang mengatakan bahwa persepsi visual bayi merupakan suatu kebingungan yang luar biasa adalah tidak benar. Persepsi bayi yang baru lahir lebih maju dari yang kita pikirkan sebelumnya.

Pemahaman visual :

Penelitian Fantz – yang memperlihtkan bahwa bayi lebih senang pada pola bergaris daripada potongan benda/piringan berwarna cerah – memperlihatkan bahwa bayi yang baru lahir memiliki pemahaman visual.

Kualitas penglihatan :

Penglihatan bayi yang baru lahir kira-kira 20/600 pada bagan Snellen; pada usia 6 bulan, penglihatan meningkat hingga sekurang-kurangnya 20/100 pada skala yang sama.

Wajah manusia :

Wajah ialah suatu pola visual yang penting bagi bayi yang baru lahir. Bayi secara berangsur-angsur menguasai suatu uriutan langkah dalam mempersepsi wajah manusia.

Persepsi kedalaman :

Suatu studi klasik oleh Gibson dan Walk (1960) memperlihatkan bahwa melalui penggunaan suatu jurang visual, bayi berusia 6 bulan ternyata dapat mempersepsi kedalaman.

Pengetahuan perseptual yang inheren :

Semakin bayak jumlah peneliti, seperti Spelke, yang yakin bayi kecil memiliki pengetahuan inheren tentang bagaimana dunia persepsi bekerja.

  • Sentuhan dan Rasa Sakit

Sentuhan pada bayi yang baru lahir :

Bayi yang baru lahir benar-benar membari respon terhadap sentuhan.

Rasa sakit :

Bayi ynag baru lahir dapat merasakan sakit. Penelitian tentang sunat yang dilakukan pada bayi memperlihatkan bahwa laki-laki berusia 3 hhari mengalami rasa sakit tetapi dapat menyesuaikan diri dengan stres.

  • Penciuman dan Kecapan

Kedua indra ini ada pada bayi yang baru lahir.

  • Persepsi Intermodal

Adanya koordinasi dan integrasi informasi yang diterima indra penglihatan dan pendengaran disebut persepsi menyeluruh. Penelitian menunjukan bahwa bayi berusia 4 bulan memiliki persepsi menyeluruh. Pandangan persepsi langsung dan pandangan konstruktif adalah dua pandangan persepsi penting ynag mebuat prediksi tentang persepsi menyeluruh.

Perkembangan Kognitif Bayi

  • Teori Piaget

Tahap sensori-motorik :

Tahap ini berlangsung dari lahir hingga kira-kira usia 2 tahun dan meliputi kemajuan dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi yang ia terima melalui gerakan-gerakan fisik. Tahap ini memiliki enam subtahap: refleks sederhana, kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer, reaksi sirkuler sekunder (Reproduksi kejadian yang menarik), koordinasi reaksi sirkuler sekunder, reaksi sirkuler tersier keingintahuan akan sesuatu yang baru, dan internalisasi skema.

Piaget membagi tahap sensorimotor dalam enam periode, yaitu:

Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)

Periode paling awal tahap sensorimotor adalah periode refleks. Ini berkembang sejak bayi lahir sampai sekitar berumur 1 bulan. Pada periode ini, tingkah laku bayi kebanyak bersifat refleks, spontan, tidak disengaja, dan tidak terbedakan. Tindakan seorang bayi didasarkan pada adanya rangsangan dari luar yang ditanggapi secara refleks.

Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)

Pada periode perkembangan ini, bayi mulai membentuk kebiasan-kebiasaan pertama. Kebiasaan dibuat dengan mencoba-coba dan mengulang-ngulang suatu tindakan. Refleks-refleks yang dibuat diasimilasikan dengan skema yang telah dimiliki dan menjadi semacam kebiasaan, terlebih dari refleks tersebut menghasilkan sesuatu. Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan benda-benda di dekatnya. Ia mulai mengaakan diferensiasi akan macam-macam benda yang dipegangnya. Pada periode ini pula, koordinasi tindakan bayi mulai berkembang dengan penggunaan mata dan telinga. Bayi mulai mengikuti benda yang bergerak dengan matanya. Ia juga mulai menggerakkan kepala kesumber suara yang ia dengar. Suara dan penglihatan bekerja bersama. Ini merupakan suatu tahap penting untuk menumbuhkan  konsep benda.

Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4 – 8 bulan)

Pada periode ini, seorang bayi mulai menjamah dan memanipulasi objek apapun yang ada di sekitarnya (Piaget dan Inhelder 1969). Tingkah laku bayi semakin berorientasi pada objek dan kejadian di luar tubuhnya sendiri. Ia menunjukkan koordinasi antara penglihatan dan rasa jamah. Pada periode ini, seorang bayi juga menciptakan kembali kejadian-kejadian yang menarik baginya. Ia mencoba menghadirkan dan mengulang kembali peristiwa yang menyenangkan diri (reaksi sirkuler sekunder). Piaget mengamati bahwa bila seorang anak dihadapkan pada sebuah benda yang dikenal, seringkali hanya menunjukkan reaksi singkat dan tidak mau memperhatikan agak lama. Oleh Piaget, ini diartikan sebagai suatu “pengiaan” akan arti benda itu seakan ia mengetahuinya.

Periode 4 : Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)

Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan antara sarana dan hasil tindakannya. Ia sudah mulai menggunakan sarana untuk mencapai suatu hasil. Sarana-sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau hasil diperoleh dari koordinasi skema-skema yang telah ia ketahui. Bayi mulai mempunyai kemampuan untuk menyatukan tingkah laku yang sebelumnya telah diperoleh untuk mencapai tujuan tertentu. Pada periode ini, seorang bayi mulai membentuk konsep tentang tetapnya (permanensi) suatu benda. Dari kenyataan bahwa dari seorang bayi dapat mencari benda yang tersembunyi, tampak bahwa ini mulai mempunyaikonsep tentang ruang.

Periode 5 : Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)

Unsur pokok pada perode ini adalah mulainya anak memperkembangkan cara-cara baru untuk mencapai tujuan dengan cara mencoba-coba (eksperimen) bila dihadapkan pada suatu persoalan yang tidak dipecahkan dengan skema yang ada, anak akan mulai mecoba-coba dengan Trial and Error untuk menemukan cara yang baru guna memecahkan persoalan tersebut atau dengan kata lain ia mencoba mengembangkan skema yang baru. Pada periode ini, anak lebih mengamati benda-benda disekitarnya dan mengamati bagaimana benda-benda di sekitarnya bertingkah laku dalam situasi yang baru. Menurut Piaget, tingkah anak ini menjadi intelegensi sewaktu ia menemukan kemampuan untuk memecahkan persoalan yang baru. Pada periode ini pula, konsep anak akan benda mulai maju dan lengkap. Tentang keruangan anak mulai mempertimbangkan organisasi perpindahan benda-benda  secara menyeluruh bila benda-benda itu dapat dilihat secara serentak.

Periode Refresentasi (umur 18 – 24 bulan)

Periode ini adalah periode terakhir pada tahap intelegensi sensorimotor. Seorang anak sudah mulai dapat menemukan cara-cara baru yang tidak hanya berdasarkan rabaan fisis dan eksternal, tetap juga dengan koordinasi internal dalam gambarannya. Pada periode ini, anak berpindah dari periode intelegensi sensori motor ke intelegensi refresentatif. Secara mental, seorang anak mulai dapat menggambarkan suatu benda dan kejadian, dan dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan gambaran tersebut. Konsep benda pada tahap ini sudah maju, refresentasi ini membiarkan anak untuk mencari dan menemukan objek-objek yang tersembunyi. Sedangkan konsep keruangan, anak mulai sadar akan gerakan suatu benda sehingga dapat mencarinya secara masuk akal bila benda itu tidak kelihatan lagi.

Ketetapan benda :

Ketetapan benda mengacu kapada perkembangan kemampuan untuk memahami benda-benda dan peristiwa-peristiwa tetap ada walaupun bayi tidak lagi terlibat kontak dengan benda dan peristiwa itu. Piaget yakin bahwa kemampuan ini berkembang selama rangkaian keenam subtahap yang ia kemukakan,

  • Perspektif Baru Tentang Perkembangan Kognitif Pada Masa Bayi

Pada dasawarsa yang lalu, muncul suatu pamahaman baru tentang pemahaman kognitif bayi. Teori Piaget telah dikritik dari dua sudut pandang. Pertama, penelitian yang dalam dibidang perkembangan persepsi menunjukan bahwa suatu dunia persepsi yang stabil dan unik dibangun jauh lebih awal daripada yang telah dibayangkan oleh Piaget. Kedua, para peneliti baru-baru ini telah menemukan bahwa memori dan bentuk-bentuk kegiatan simbolis lain terjadi sekurang-kurangnya mulai pertengahan kedua tahun pertama.

  • Pemrosesan Informasi

Perspektif pemrosesan informasi dan perkembangn bayi :

tidak seperti Piaget, para pakar psikologi pemrosesan informasi tidak menggambarkan masa bayi sebagai suatu tahap atau serangkaian subtahap perkembangan sensoris-motorik. Sebaliknya, mereka menekankan pentingnya perkembangn kognitif seperti perhatian, memori, dan pemikiran. Para pakar psikologi pemrosesan informasi yakin bahwa bayi kecil lebih maju daripada yang dibayangkan oleh Piaget, bahwa kemampuan-kemampuan perhatian, simbolis, imitasi, dan konseptual terjadi jauh lebih awal dalam perkembangan mereka daripada yang dipikirkan oleh Piaget.

Habituasi dan dishabituasi :

Habituasi adalah penyajian yang diulang-ulang dari rangsangan yang sama, yang menyebabkan berkurangnya perhatian terhadap rangsangan tersebut. Apabila suatu rangsangan yang berbeda diberikan dan bayi memberi perhatian kepada rangsangan itu, dishabituasi terjadi. Bayi yang baru lahir dapat mengalami habituasi, tetapi habituasi semakin akut selama 3 bulan pertama masa bayi.

Memori :

Memori ialah penyimpanan informasi sepanjang waktu. Memori berkembang jauh lebih awal pada masa bayi dan lebih spesifik daripada kesimpulan yang dikemukakan  sebelumnya.

Imitasi :

Bayi dapat meniru ekspresi wajah orang lain dalam beberapa hari pertama kehidupan. Meltzoff mendemonstrasikan bahwa imitasi yang ditunda (deffered imitation)terjadi pada kira-kira usia 9 bulan, jauh lebih awal daripada yang diyakini Piaget.

  • Perbedaan-perbedaan Individual dalam Intelegensi

Sejarah :

Skala perkembangan bagi bayi berasal dari tradisi penggunaan tes IQ dengan anak-anak yang lebih tua. Skala ini kurang verbal dibandingkan dengan tes IQ. Gesell adalah salah seorang pengmbang awal tes bayi. Skala masih digunakan secara luas oleh para dokter spesialis anak; skala ini disebut dengan developmental quotient (DQ).

Skala Bayley :

Skala perkembangan yang paling luas digunakan dewasa ini, dikembangkan oleh Nancy Bayle, yang terdiri dari skala motorik, skala mental, profil perilaku bayi.

Kesimpulan tentang tes bayi dan kontinuitas dalam perkembangan mental :

Ukuran intelegenci bayi yang secara luas sebenarnya bukanlah ”peramal” yang baik intelegensi masa anak-anak. Akan tetapi, aspek-aspek khusus intelegensi bayi, seperti tugas-tugas pemrosesan informasi yang meliputi perhatian (attention), adalah ”peramal” yang lebih baik intelegensi mereka, khususnya dalam suatu bidang yang spesifik.

Perkembangan Bahasa

  • Pengertian Bahasa

Bahasa meliputi suatu sistem simbol yang kita gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain. Sistem itu ditandai dengan penciptaan yang tidak pernah berhenti dan adanya sistem atau aturan. Sistem atau aturan itu meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik.

  • Pengaruh Biologis

Evolusi biologis :

Fakta bahwa evolusi biologis membentuk manusia menjadi ciptaan linguistik tidak diragukan lagi.

Katerikatan biologis :

Chomsky berpendapat bahwa manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa dan memiliki suatu alat penguasaan bahasa.

Periode penting untuk mempelajari bahasa :

Pengalaman Genie dan anak-anak lain menunjukan bahwa tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang penting untuk belajar bahasa. Jika pengenalan bahasa tidak terjadi sebelum masa remaja, maka ketidakmampuan dalam menggunakan tata bahasa yang baik akan dialami seumur hidup.

  • Pengaruh Perilaku dan Perkembangan

Pandangan para ahli perilaku :

Bahasa hanyalah bentuk lain dari perilaku. Para ahli perilaku yakin bahasa dipelajari khususnya melalui penguatan dan imitasi, walupun kemungkinan ini lebih merupakan usaha yang memudahkan pembelajaran bahasa daripada daripada hal mutlak diperlukan.

Pengaruh lingkungan :

Beberapa orang dewasa mengajarkan bahasa kepada bayi adalah denagn cara motherese, recasting, echoing, expanding, dan labelling. Orang tua sebaiknya berbicara dengan anak secara ekstensif, khususnya tentang apa yang sedang bayi pelajari saat itu. Pembicaraan sebaiknya mengutamakan pembicaraan langsung bukan pembicaraan mekanis.

  • Perkemebangan Bahasa

Beberapa tonggak sejarah perkembangan :

Beberapa tonggak sejarah dalam perkembangan bahasa bayi ialah mengoceh (3 hingga 6 bulan), kata pertama dipahami (6 hingga 9 bulan), pertumbuhan perbendaharaan kata yang diterima (mencapai 300 kata atau lebih pada usia 2 tahun), kata pertama diucapkan (10 hingga 15 bulan), dan pertumbuhan perbendaharaan kata yang diucapkan (mencapai 200 hingga 275 kata pada usia 2 tahun).

Holofrase, cara bicara yang bersifat telegrafis, dan panjang rata pengucapan :

Hipotesis holofrase menyatakan bahwa suatu kata tunggal sering digunakan untuk mengartikan suatu kalimat yang sempurna; ini menandai kata pertama bayi. Pada usia 18 hingga 24 bulan, bayi sering bicara dalam pengucapan 2 kata. Pembicaraan telegrafis adalah penggunaan kata-kata yang pendek dan tepat untuk berkomunikasi – ini menandai pengucapan 2 kata oleh balita.

Brown telah mengembangkan konsep panjang rata-rata pengucapan (mean lenght of utterance, MLU). Lima tahap MLU telah diidentifikasi, yaitu memberi indikator yang berharga atas kematangan berbahasa.

Proses Day Care Keluarga, Kedekatan, Ayah sebagai Pengasuh Bayi, dan Perangai

  • Proses Keluarga

Sosialisasi timbal balik :

Anak-anak bersosialisasi denagn orang tua mereka sama seperti orang tua bersosialisasi dengan anak-anak mereka. Scaffolding, sinkronisasi, dan pengaturan bersama merupakan dimensi penting sosialisasi timbal balik.

Keluarga sebagai suatu sistem :

Keluarga ialah suatu sistem yang terdiri dari individu-individu yang berinteraksi denagn subsistem yang berbeda, sebagian dyadic, sebagian lainnya polyadic. Model Blesky menggambarkan dampak langsung dan dampak tidak langsung.

  • Keterikatan

Pengertian keterikatan :

Keterikatan ialah suatu relasi antara dua orang dimana setiap orang benar-benar merasakan kehadiran orang lain dan melakukan berbagai hal untuk memastika relasi itu tetap berkelanjutan. Pada masa bayi, keterikatan banyak diasosiasikan denagn ikatan antara pengasuh dan bayi. Teori etologi Bowlsby menekankan bahwa pengasuh dan bayi secara naluriah memicu keterikatan. Keterikatan pada pengasuh meningkat kira-kira pada usia 6 hingga 7 bulan.

Perbedaan-perbedaan individual :

Ainsworth yakin bahwa perbedaan-perbedaan individual dalam keterikatan dapat dikelompokan kedalam kategori aman, menghindar, dan menolak. Ainsworth yakin bahwa bayi yang merasakan keterikatan yang aman memiliki pengasuh yang peka dan tanggap. Dalam beberapa penlitian keterikatan dengan secure attachment diasosiasikan denagn kompetensi sosial dikemudian hari pada masa kanak-kanak.

Keterikatan, perangai atau tempramen, dan dunia sosial yang lebih luas :

Beberapa developmentalis yakin bahwa terlalu banyak penekanan diberikan kepada keterikatan; mereka yakin bahwa faktor keturunan dan perangai, pada satu sisi, dan keragaman individu dan lingkungan disekitar bayi, pada sisi lain, memiliki peran yang lebih besar.

  • Ayah sebagai Pengasuh Bayi

Para ayah telah meningkatkan interaksi mereka dengan anak-anak mereka, tetapi kemampuan mereka masih tertinggal sangat jauh dibangingkan denagn para ibu, sekalipun p[ara ibu bekerja. Ayah sebetulnya dapat bertindak secara peka terhadap sinyal bayi, tetapi mereka lebih sering tidak melakukan hal ini. Pada dasarnya peran ibu dalam perkembangan adalah mengasuh. Sedangkan peran ayah adalah melakukan interaksi permainan. Pada umumnya bayi lebih senang berada dekat ibunya bila ia ada dalam situasi stres.

  • Day Care

Sifat nya :

Day care telah merupakan suatu kebutuhan dasar keluarga Amerika. Saat inijauh lebih banyak anak berada dalam perawatan day care dibandingkan dengan sekian tahun lalu.

Kualitas perawatan dan dampaknya bagi perkembangan :

Kualitas day care ternyata tidak merata. Belsky menyimpulkan bahwa kebanyakan day care tidak memadai dan bahwa pengasuhan day care yang ekstensif pada 12 bulan pertama kehidupan bayi tidaklah baik bagi bayi. Pakar lain tidak sependapat denagn Belsky. Day care masih menjadi topik yang kontroversial.

  • Perangai/tempramen

Perangai adalah gaya perilaku yang sampai saat ini dipelajari secara ekstensif. Chess dan Thomas menggambarkan tiga kelompok perangai – easy, difficult, slow to warm up. Parangai sangat dipengaruhio oleh factor-faktor biologis pada masa awal bayi walaupun selanjutnya akan lebih banyak dipengaruhi oleh pengalaman. Suatu hal yang penting ialah adanya kesesuaian perangai bayi denagn perangai orang tua.

Perkembangan Emosional, Perkembangan Kepribadian, dan Masalah serta Gangguan

  • Hakikat Emosi Anak-anak

pengertian emosi :

emosi ialah perasaan atau afeksi yang melibatkan suatu campuran antara gejolak fisiologis dan perilaku yang terlihat. Emosi dapat diklasifikasikan ke dalam afeksi positif dan afeksi negative.

Fungsi emosi dalam perkembangan anak :

Fungsi utama emosi adalah penyesuaian diri (adaptation) dan kelangsunagn hidup (survival), pengaturan (regulation), dan komunikasi (communication).

Afeksi dalam relasi orang tua-anak :

Emosi ialah bahasa pertama yang dikomunikasikan oleh orang tua dan bayi sebelum bayi dapat berbicara. Kemampuan berkomunikasi secara afektif antara bayi dan orang dewasa memungkinkan terkoordinasinya interaksi bayi-orang dewasa.

  • Perkembangan Emosional pada Masa Bayi

Jadwal perkembangan emosi :

Izard mengembangkan Maximally Discriminative Facial Coding System, MAX, untuk mengkodekan ekspresi emosi bayi. Berdasarkan sistem ini, minat, ketegangan, dan rasa muak/jijik muncul pada saat lahir, senyuim sosial terlihat pada usia kira-kira 4 hingga 6 minggu, kemarahan, keheranan, dan kesedihan terjadi pada kira-kira usia3 hingga 4 bulan., ketakutan pada usia 5 hingga 7 bulan, rasa malu pada usia 6 hingga 8 bulan, dan rasa hina dan bersalah pada usia 2 tahun.

Menangis :

Menangis ialah mekaniosme yang paling penting yang dimiliki oleh bayi yang baru lahir untuk berkomunikasi dengan dunia mereka. Bayi kira-kira memiliki 3 tipe tangisan: tangisan dasar, tangisan marah, tangisan rasa sakit. Kebanyakan orang tua pada umumnya dapat menjelaskan apakah suatu tangisan bayi berarti kemarahan atau rasa sakit.

Tersenyum :

Tersenyum ialah suatu perilaku afektif komunikatif yang penting oleh bayi. Dua tipe tersenyum dapat dibedakan pada bayi: refleksif dan sosial.

  • Perkembangan Kepribadian

Rasa percaya :

Erikson berpendapat bahwa tahun pertama ditandai oleh krisis rasa percaya dan tidak percaya; gagasannya tentang rasa percaya banyak persamaannya denagn konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure attachment).

Perkembangan rasa diri sendiri dan kemandirian :

pada beberapa tahap dalam pertengahan kedua tahun kedua kehidupan, beyi mengembangkan suatu rasa dirinya sendiri. Kemandirian menjadi tema sentral pada tahun kedua kehidupan. Mahler berpendapat bahwa bayi menjauhkjan dirinya dari ibu dan kemudian mengembangkan individuasi. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu.

  • Masalah dan Gangguan

Penganiayaan :

suatu pemahaman atas penganiayaan anak memerlukan informasi tentang pengaruh budaya, keluarga, dan peran lingkungan masyarakat. Penganiayaan seksual anak-anak saat ini diakui sebagai suatu masalah yang semakin meluas dibandingakan denagn yang diyakini sebalumnya.

Autisme :

autisme ialah suatu gangguan yang parah yang tampak pertama kali pada masa bayi. Ini meliputi ketidakmampuan berelasi denagn orang, ketidakmampuan berbicara, dan kecewa atas perubahan dalam hal-hal rutin atau pada lingkungan disekitarnya. Autisme tampaknya melibatkan beberapa bentuk disfungsi otak organik dan faktor keturunan.

20 thoughts on “PERKEMBANGAN MASA BAYI

  1. mas ari…
    matur suwun.
    tugas piskologi perkembangan kami sedikit terbantu dengan blog’e sampean. hahahahahaha….

Leave a comment